Tinjauan Umum Trigliserida
1. Pengertian Trigliserida
Trigliserida adalah lemak yang dibuat oleh tubuh kita dari asupan makanan yang mengandung lemak tinggi atau dari kelebihan kalori yang masuk. Pada saat makan, tubuh mengubah sebagian kalori yang tidak terpakai menjadi trigliserida. Trigliserida digunakan dalam tubuh untuk kebutuhan produksi energi. Namun terlalu banyak mengkonsumsi makanan makanan yang berkadar lemak tinggi dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah atau disebut juga hipertrigliseridemia (Lidaya .N, 2014).
Trigliserida merupakan kelompok lipid yang terdapat paling banyak dalam jaringan hewan dan tanaman. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat, sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair (Abdul R,dkk, 2007).
2. Katabolisme Trigliserida
Trigliserida harus di hidrolisa oleh enzim lipase yang sesuai, untuk menjadi asam lemak dan gliserol sebelum proses katabolisme selanjutnya adipose melalui asam lemak bebas kedalam plasma dimana asam lemak bebas tersebut ditemukan berikatan dengan albumin serum. Proses ini lalu diakui oleh pengambilan asam lemak rantai panjang dan oksidasi atau restrifikasi selanjutnya, banyak jaringan (termasuk hati, jantung, otot, testis, dan jaringan adiposa) memiliki kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak rantai panjang sekalipun otak tidak dapat mengatraksinya dengan mudah dalam darah, penggunaan gliserol tergantung apakah jaringan tersebut mempunyai enzim pengaktif yang diperlukan yaitu gliserol kinase. Enzim ini ditemukan dengan jumlah yang berarti dihati, ginjal, intestinum, jaringan adipose coklat dan kelenjar mamae dalam keadaan laktasi (Lidaya N, 2014).
Sebagai sumber energi, asam lemak merupakan sumber energi utama 2/3 dari energi total sel berasal dari trigliserida. Jaringan adiposa berfungsi untuk menjaga agar organ tubuh dan saraf tidak berubah kedudukannya,dan melindugi tubuh agar tidak merusak akibat luka atau tidak terjadi benturan. Disamping itu sisa lemak di bawah kulit merupakan isolatior untuk menjaga stabilitas suhu tubuh. Lemak membantu transpor dan absorpsi vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Di dalam lambung lemak menekan sekresi lambung dengan demikian memperlambat rasa lapar seseorang makan makanan yang diolah dengan lemak, misalnya nasi goreng,terasa gurih yang memberikan kenikmatan tertentu. Namun karena proses pencernaan makanan di dalam lambung relatif memerlukan waktu lama, maka orang cenderung ingin beristirahat setelah makan makanan yang berlemak.
Asam-asam lemak yanga berikatan rangkap banyak,yaitu asam linoleat dan arakidonat penting bagi pertumbuhan dan biasanya di sebut asam lemak esensial.Asam-asam ini berperan dalam transpor lemak,metabolisme dan memelihara fungsi membran sel. Ester-ester kolesterol dan fosfolipid dalam lipoprotein plasma dan mitokondria mengandung asam-asam lemak ini pula (Lidaya .N, 2014).
4. Peranan Trigliserida
Peranan trigliserida dalam pengangkutan dan penyimpanan lipid dan pada berbagai penyakit seperti obesitas serta hipolipoproteinimia. Bebas mempunyai pengaruh sampai di luar jaringan itu sendiri.Trigliserida bukan kolesterol melainkan satu jenis lemak yang terdapat didalam darah yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Trigliserida ada yang bebas beredar di dalam darah, adapula yang di simpan di dalam jaringan lemak. Kabar buruknya peningkatan kadar trigliserida dapat memicu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), jika terjadi penurunan kadar HDL serta peningkatan LDL dalam darah.
Trigliserida dibentuk di hepar dari lipid yang kita makan atau dari karbohidrat, dan disimpan sebagai lemak di bawah kulit organ-organ lainnya. Trigliserida diangkut terutama sebagai kilomikron dari usus menuju hepar, kemudian mengalami metabolisme disintesis dalam jumlah besar sebagai VLDL di angkut dari hepar menuju seluruh jaringan tubuh. Oleh karena itu trigliserida yang tinggi cenderung selalu di sertai dengan VLDL dan LDL yang tinggi sementara HDL menurun maka tindakan ini berarti bahwa Trigliserida bersifat aterogenik yang dapat menyebabkan pengapuran pada pembuluh darah koroner (Lidaya .N, 2014).
Referensi :
Lidaya Noverson.2014 Gambaran Kadar Trgliserida Berdasarkan lama Mengkomsumsi Minuman Beralkohol. Program D-III Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur: Makassar
Comments
Post a Comment