Skip to main content

Penetapan Kadar Minyak Lemak

Penetapan Kadar Minyak Lemak

a) Pengertian

Lemak atau minyak dari suatu bahan makanan diekstraksi dengan pelarut lemak yaitu seperti campuran eter alkohol, eter, alkohol, n-hexan, petrolium eter dan minyak tanah.


b) Metode


Gravimetri


c) Tujuan


Untuk mengtahui kadar minyak lemak dari suatu bahan makanan


d) Prinsip Kerja


Minyak dan lemak dalam contoh uji air diekstraksi dengan pelarut organic dalam corong pisah dan untuk menghilangkan air yang masih tersisa digunakan Na2SO4 anhidrat. Ekstraksi minyak dan lemak dipisahkan dari pelarut organic secara destilasi ditimbang sebagai minyak dan lemak.


e) Prosedur Kerja


I. Pra Analitik


a. Alat


1) Neraca analitik


2) Botol timbang


3) Corong pisah


4) Desikator


5) Penangas air


6) Wadah buangan pelarut


7) Kertas saring


8) Erlenmeyer


9) Oven


10) Pipet volume


11) Pompa vakum


12) Gelas ukur


13) Sampel air limbah


b. Bahan


1) CH3(CH2)4CH3 (n-Hexon)


2) Indicator MO


3) H2SO4 4 N


II. Analitik


Prosedur kerja


1) Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan


2) Dimasukkan sampel kedalam corong pisah sebanyak 50 ml.


3) Ditambahkan indicator metal orange dan H2SO4 4 N sebanyak 3 tetes.


4) Ditambahkan pelarut lemak n-Hexan sebanyak 10 ml.


5) Dihomogenkan sampai semua lemak larut dalam pelarut.


6) Pada sampel terdapat lemak, dikeluarkan cairan pelarut ke dalam wadah buangan pelarut.


7) Cairan yang terdapat lemak dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicukupkan lagi dengan n-Hexan ke dalam corong pemisah.


8) Dihomogenkan sampai larut.


9) Diulangi prosedur kerja ke-6.


10) Diulangi prosedur kerja ke 3-7 sampai hasil kocokan tidak memberikan warna.


11) Diuapkan larutan lemak ke dalam erlenmeyer sampai volume cairan dapat ditampung dalam botol timbang yang telah mendapat bobot tetap.


12) Dipindahkan larutan lemak dari erlenmeyer ke dalam botol timbang kosong yang telah mendapat bobot tetap.


13) Diuapkan di atas penagngas air sampai hampir kering.


14) Dipindahkan ke dalam oven dan diovenkan sampai kering lalu didinginkan dan ditimbang.


15) Diulangi prosedur kerja ke 14 sampai didapat bobot tetap.


16) Dihitung kadar lemak dengan rumus.


Rumus :


= × (bobot tetap2 + (v.titrasi KMnO4 – bobot tetap1) × 1000 (kering)


1. Pemeriksaan Kesadahan


a) Pengertian


Kesadahan merupakan jumlah kalsium dan magnesium yang dihitung sebagai CaO dan CaCO3, kesadahan kalsium dan magnesium adalah tiga parameter yang pada dasarnya hanya disebabkan oleh dua unsur yaitu kalsium dan magnesium.


b) Metode


Titrimetri


c) Tujuan


Untuk mengetahui kesadahan kalsium dan magnesium pada sampel air.


d) Prinsip Kerja


EDTA akan bergabung dengan ion Ca2+ kemudian baru dengan ion Mg2+ dan beberapa jenis ion lain tetapi tidak sepenuhnya. Konsentrasi ion Ca2+ dapat ditemukan secara terpisah bila ion Mg2+ dihabiskan pada larutan yang memiliki pHtinggi.


Disini hampir semua oin Mg2+ mengendap sebagai Mg(OH)2 , adapun indicator yang digunakan yaitu EBT (Eviochome Black T) atau mureksid yang peka terhadap Ca2+ yang dipakai.


e) Prosedur Kerja


I. Pra Analitik


a. Alat


1) Erlenmeyer


2) Buret


3) Pipet ukur


4) Sendok tanduk


b. Bahan


1) Buffer amoniak


2) Indicator EBT


3) EDTA 0,01 M


4) Blanko, standar, sampel






II. Analitik


a. Cara kerja


1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2) Ditambahkan masing-masing 1 ml buffer amoniak pada erlenmeyer yang berisi blanko, standar, dan sampel.


3) Ditambahkan masing-masing indicator EBT sepucuk sendok ( warna Ungu).


4) Titrasi dengan EDTA 0,01 M hingga berubah warna dari ungu menjadi biru.


b. Perhitungan


Rumus:







Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SEDIAAN APUS DARAH TEPI

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SEDIAAN APUS DARAH TEPI Judul                 : Evaluasi Sediaan Apus Darah Tepi Tujuan : Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami teknik serta cara melakukan evaluasi darah tepi. 2.     Tujuan Khusus ·          Untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta mencari adanya parasit.. ·          Untuk menilai terjadinya anemia berdasarkan morfologi sel eritrosit Prinsip : Pemeriksaan gambaran darah tepi dapat dilakukan di counting areal dengan pembesaran objektif 100 x dengan minyak emersi selanjutnya dilihat masing-masing morfologi selnya. Metode Metode yang digunakan yaitu pemeriksaan dengan sediaan kering secara mikroskopik dengan pewarnaan giemsa 1 : 9. Dasar Teori         Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup yang merupakan bagian terpenting dalam system transport. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu ada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai:

Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test

Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test a. Pengertian : Bahan yang mengandung anti HCG untuk mendeteksi kadar HCG dalam urine b. Metode : Strip c. Tujuan : Untuk mengetahui apakah seseorang positif hamil atau tidak. d. Prinsip : Strip tes kehamilan dimasukkan dalam urine lalu dilihat hasilnya, apabila pada strip urine                    muncul 1 garis berati negative dan apabila muncul 2 garis maka positif. 1. Pra analitik      a. Persiapan pasien : Tidak ada persiapan khusus      b. Persiapan sampel : Urine       c. Alat dan Bahan :           Alat :           a. Strip tes kehamilan one mid           b. Botol          Bahan :           a. urine 2. Analitik     Cara kerja :      a. Urine yang diperiksa ditampung dalam botol      b. Dimasukkan strip tes kehamilan One Mid dalam urine tersebut      c.

Prosedur tetap Pemeriksaan BTA Metode Ziehl-nelson

Posedur Tetap Pemeriksaan BTA Metode Ziehl-nelson Nama pemeriksaan : Pemeriksaan BTA Metode                      : Ziehl-nelson Tujuan                     : Menentukan ada tidaknya kuman BTA dalam Sputum Prinsip Kerja           : Basil tuberkulosis akan luntur oleh asam sehingga tetap merah dari carbol                                             fuchsin Uraian Umum         :        a). Registrasi :            Pencatatan data penderita, pemberian nomor spesiemen       b) Persiapan Pasien :          Penjelasan tentang apa yang akan dilakukan oleh petugas laboratorium pada penderita        c) Persiapan alat dan bahan :          Menggunakan alat dan reagensia yang telah dikalibrasi        d) Tindakan :          Tindakan pengambilan spesiemen sesuai dengan kebutuhan pemer