LAPORAN TES ANEMIA DENGAN EVALUASI SEDIAAN APUS DARAH
Judul : Tes Anemia
dengan Evaluasi Sediaan Apus Darah Tepi
Hari/ Tanggal : Kamis, 26 September 2013
Tujuan
:
- Tujuan Umum
Mahasiswa
mampu memahami teknik serta cara melakukan evaluasi darah tepi.
2. Tujuan
Khusus
·
Untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti
eritrosit, leukosit, dantrombosit serta mencari adanya parasit..
·
Untuk menilai terjadinya anemia berdasarkan morfologi
sel eritrosit
Prinsip :
Pemeriksaan gambaran
darah tepi dapat dilakukan di counting areal dengan pembesaran objektif 100 x
dengan minyak emersi selanjutnya dilihat masing-masing morfologi selnya.
Metode
Metode yang digunakan yaitu
pemeriksaan dengan sediaan kering secara mikroskopik dengan pewarnaan giemsa 1
: 9.
Dasar Teori
Anemia adalah kumpilan gejala yang ditandai
dengan kulit dan membran mukosa pucat,dan pada test laboratorium didapatkan
hitung hemoglobin (Hb), hematokrit (Hm), dan hitung jumlah eritrosit kurang
dari normal (H.Hardjoeno dkk).
Anemia di dunia masih merupakan masalah
kesehatan. Kelompok yang mempunyai prevalensi anemia tinggi adalah ibu hamil
dan usia lanjut (50 %), bayi dan anak < 2 tahun (48 %), anak sekolah (40 %),
wanita tidak hamil (35%) dan anak-anak pra sekolah(25 %) (Ramakrishnan, 2001). Anemia
masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang berakibat buruk bagi
penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja,
ibu hamil dan menyusui serta pekerja terutama yang berpenghasilan rendah. Pada
anak dan remaja yang terkena anemia akan terganggu pertumbuhan fisik dan
perkembangannya, di samping aktivitas fisiknya akan menurun (Wirakusumah, 1999).
Penyebab langsung terjadinya anemia beraneka
ragam antara lain : defisiensi asupan gizi dari makanan (zat besi, asam folat,
protein, vitamin C, ribovlavin, vitamin A, seng dan vitamin B12), konsumsi
zat-zat penghambat penyerapan besi, penyakit infeksi, malabsorpsi, perdarahan
dan peningkatan kebutuhan (Ramakrishnan, 2001). Zat gizi seperti protein, besi,
asam folat dan vitamin B12 dll diperlukan dalam pembentukan sel darah merah.
Pembentukan sel darah merah akan terganggu apabila zat gizi yang diperlukan
tidak mencukupi. Umur sel darah merah hanya 120 hari dan jumlah sel darah merah
harus selalu dipertahankan. Zat-zat yang diperlukan oleh sumsum tulang untuk pembentukan
hemoglobin antara lain : logam (besi,mangan, kobalt, seng, tembaga) , vitamin
(B12, B6, C, E, asam folat, tiamin, riboflavin, asam pantotenat), protein, dan
hormon (eritropoetin, androgen, tiroksin) (Hoffbrand dan Pettit, 1993).
PROSES
EVALUASI SAEDIAAN APUS DARAH TEPI
A. Pra Analitik
1.
Persiapan pasien:
·
Tidak ada persiapan khusus
2.
Persiapan sampel:
·
Darah kapiler atau darah vena yang di beri
antikoagulansia dan di campur hingga homogen
3.
Alat dan Bahan:
a. Alat :
·
Objek glass
·
Spoit
·
Torniquette
·
Rak pewarnaan
·
Pipet tetes
·
Pipet ukur
·
Mikroskop
b. Bahan :
·
Kapas alkohol
·
Larutan giemsa 1 : 9
·
Methanol
·
Darah EDTA/kapiler
·
Aquadest
·
Tissue
B. Analitik
Cara Kerja :
1)
Disiapkan alat dan bahn yang akan di gunakan.
2)
Di ambil darah kapiler atau darah vena yang kemudian
di campurkan dengan antikoagulansia lalu di campur hingga homogen.
3)
Di ambil sedikit darah lalu di teteskan pada ujung
objek glass sebanyak satu (1) tetes, kemudian diambil objek glass lain untuk
melakukan hapusan dengan cara menggeserkannya dengan dipertahankan sudut 30-45o.
4)
Apusan darah yang telah di buat dikeringkan di biarkan
mengering di udara.
5)
Sediaan yang telah kering di letakkan diatas rak
pewarnaan, kemudian difiksasi dengan methanol selama 5 menit.
6)
Dibuang kelebihan methanol kemudian di tutupi dengal
larutan giemsa 1 : 9 selama 30 menit.
7)
Di buang kelebihan giemsa kemudian di bilas dengan
aquadest.
8)
Sediaan di letakkan tegak pada rak pengering
9)
Sediaan yang telah kering siap di periksa di bawah
mikroskop dengan pembesaran objektif 100x dengan tambahan setetes oil immersi.
C. Pasca Analitik
Pada
evaluasi kelainan eritrosit di temukan morfologi eritrosit dengan:
·
Bentuk (shape)
: anisositosis,tear drop
cells,eliptosit.
·
Ukuran (size)
: mikrositik
·
Warna (staining) : hipokromia
·
Struktur
: basofilic spelling
·
Jenis anemia
: anemia mikrositik hipokrom
|
Anisositosis
|
|
Mikrositik
|
|
Hipokromia
|
|
Tear
drop cells
|
|
Eliptosit
|
|
Basofilik
spelling
|
Comments
Post a Comment