Skip to main content

LAPORAN TES ANEMIA DENGAN EVALUASI SEDIAAN APUS DARAH



LAPORAN TES ANEMIA DENGAN EVALUASI SEDIAAN APUS DARAH


Judul : Tes Anemia dengan Evaluasi Sediaan Apus Darah Tepi


1. Tujuan :
Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami teknik serta cara melakukan evaluasi darah tepi.

2. Tujuan Khusus

· Untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit, dantrombosit serta mencari adanya parasit..

· Untuk menilai terjadinya anemia berdasarkan morfologi sel eritrosit

Prinsip :

Pemeriksaan gambaran darah tepi dapat dilakukan di counting areal dengan pembesaran objektif 100 x dengan minyak emersi selanjutnya dilihat masing-masing morfologi selnya.


Metode

        Metode yang digunakan yaitu pemeriksaan dengan sediaan kering secara mikroskopik dengan pewarnaan giemsa 1 : 9.

Dasar Teori

        Anemia adalah kumpilan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mukosa pucat,dan pada test laboratorium didapatkan hitung hemoglobin (Hb), hematokrit (Hm), dan hitung jumlah eritrosit kurang dari normal (H.Hardjoeno dkk).


Anemia di dunia masih merupakan masalah kesehatan. Kelompok yang mempunyai prevalensi anemia tinggi adalah ibu hamil dan usia lanjut (50 %), bayi dan anak < 2 tahun (48 %), anak sekolah (40 %), wanita tidak hamil (35%) dan anak-anak pra sekolah(25 %) (Ramakrishnan, 2001). Anemia masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang berakibat buruk bagi penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil dan menyusui serta pekerja terutama yang berpenghasilan rendah. Pada anak dan remaja yang terkena anemia akan terganggu pertumbuhan fisik dan perkembangannya, di samping aktivitas fisiknya akan menurun (Wirakusumah, 1999).


Penyebab langsung terjadinya anemia beraneka ragam antara lain : defisiensi asupan gizi dari makanan (zat besi, asam folat, protein, vitamin C, ribovlavin, vitamin A, seng dan vitamin B12), konsumsi zat-zat penghambat penyerapan besi, penyakit infeksi, malabsorpsi, perdarahan dan peningkatan kebutuhan (Ramakrishnan, 2001). Zat gizi seperti protein, besi, asam folat dan vitamin B12 dll diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Pembentukan sel darah merah akan terganggu apabila zat gizi yang diperlukan tidak mencukupi. Umur sel darah merah hanya 120 hari dan jumlah sel darah merah harus selalu dipertahankan. Zat-zat yang diperlukan oleh sumsum tulang untuk pembentukan hemoglobin antara lain : logam (besi,mangan, kobalt, seng, tembaga) , vitamin (B12, B6, C, E, asam folat, tiamin, riboflavin, asam pantotenat), protein, dan hormon (eritropoetin, androgen, tiroksin) (Hoffbrand dan Pettit, 1993).


PROSES EVALUASI SAEDIAAN APUS DARAH TEPI

A. Pra Analitik


1. Persiapan pasien:


· Tidak ada persiapan khusus


2. Persiapan sampel:


· Darah kapiler atau darah vena yang di beri antikoagulansia dan di campur hingga homogen


3. Alat dan Bahan:


a. Alat :


· Objek glass


· Spoit


· Torniquette


· Rak pewarnaan


· Pipet tetes


· Pipet ukur


· Mikroskop


b. Bahan :


· Kapas alkohol


· Larutan giemsa 1 : 9


· Methanol


· Darah EDTA/kapiler


· Aquadest


· Tissue


B. Analitik


Cara Kerja :


1) Disiapkan alat dan bahn yang akan di gunakan.


2) Di ambil darah kapiler atau darah vena yang kemudian di campurkan dengan antikoagulansia lalu di campur hingga homogen.


3) Di ambil sedikit darah lalu di teteskan pada ujung objek glass sebanyak satu (1) tetes, kemudian diambil objek glass lain untuk melakukan hapusan dengan cara menggeserkannya dengan dipertahankan sudut 30-45o.


4) Apusan darah yang telah di buat dikeringkan di biarkan mengering di udara.


5) Sediaan yang telah kering di letakkan diatas rak pewarnaan, kemudian difiksasi dengan methanol selama 5 menit.


6) Dibuang kelebihan methanol kemudian di tutupi dengal larutan giemsa 1 : 9 selama 30 menit.


7) Di buang kelebihan giemsa kemudian di bilas dengan aquadest.


8) Sediaan di letakkan tegak pada rak pengering


9) Sediaan yang telah kering siap di periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100x dengan tambahan setetes oil immersi.


C. Pasca Analitik


Pada evaluasi kelainan eritrosit di temukan morfologi eritrosit dengan:


· Bentuk (shape) : anisositosis,tear drop


cells,eliptosit.


· Ukuran (size) : mikrositik


· Warna (staining) : hipokromia


· Struktur : basofilic spelling


· Jenis anemia : anemia mikrositik hipokrom

Comments

Popular posts from this blog

Cara Pemeriksaan HiV metode immunokromatografi

Cara Pemeriksaan HiV metode immunokromatografi Tujuan  : Untuk mendeteksi antibody HIV-1 dan HIV-2 dalam darah Prinsip  :Berdasarkan reaksi kromatografi yang menimbulkan garis berwarna pada control (C) dan tes              (T) jika terdapat antibody terhadap HIV type 1 dan HIV type 2 di dalam serum, plasma dan                 darah pasien. Metode : Immunokromatografi  Alat dan Bahan :      a. Darah segar      b. Onco HIV-1/2 rapid test      c. Reagen dilution Buffer      d. Autoclick      e. Blood Lancet      f. Kapas Alkohol Cara kerja :    a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan   b. Desinfeksi jari yang akan diambil sampel menggunakan kapas alkohol dan lakukan fungsi kapiler   c...

Pemeriksaan Kimia urine Alat uriscan optima plus

Pemeriksaan Kimia Urine menggunakan Alat uriscan optima plus a) Pengertian Pemeriksaan kimia urin adalah sebagai tes saring pada tes kesehatan, keadaan patologi maupum sebelum operasi. Juga dapat menentukan infeksi saluran kemih, terutama yang berbau busuk karena nitrit, leukosit, dan bakteri. Menentukan kemungkinan gangguan metabolisme misalnya diabetes melitus atau komplikasi kehamilan. Dapat pula menentukan berbagai jenis penyakit ginjal seperti glomeluronephriti, sindroma nefrotik dan pyelonepritis. b) Tujuan Untuk mengefaluasi secara umum terhadap sistem uropoetik maupun statu kesehatan badan. c) Prinsip Kerja Urine Analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara reflectance photometry menggunakan light – emitting diades pada panjang gelombang dan waktu pengukuran yang dibuat secara tepat untuk reaksi kimia dan perubahan warna dari bantalan pemeriksaan yang di amati. d) Prosedur Kerja I. Pra Analitik a. Alat 1) Tabung reaksi 2) Rak tabung 3) Urine An...

Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test

Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test a. Pengertian : Bahan yang mengandung anti HCG untuk mendeteksi kadar HCG dalam urine b. Metode : Strip c. Tujuan : Untuk mengetahui apakah seseorang positif hamil atau tidak. d. Prinsip : Strip tes kehamilan dimasukkan dalam urine lalu dilihat hasilnya, apabila pada strip urine                    muncul 1 garis berati negative dan apabila muncul 2 garis maka positif. 1. Pra analitik      a. Persiapan pasien : Tidak ada persiapan khusus      b. Persiapan sampel : Urine       c. Alat dan Bahan :           Alat :           a. Strip tes kehamilan one mid           b. Botol          Bahan :   ...