Skip to main content

Pemeriksaan pH (Derajat keasaman)







Pemeriksaan pH (Derajat keasaman)

a) Pengertian

pH adalah suatu bilangan yang menyatakan keasaman atau kebebasan suatu zat yang larut dalam air.

b) Metode

Potensiometri

c) Prinsip Kerja

Pengukuran pada umumnya dilakukan secara potensiometri, dengan mempergunakan kombinasi elektroda gelas dan elektroda kalomel. Penggunaan elektroda ini menghasilkan perubahan tegangan sebesar 59,1 mv/skala pH pada suhu 25° C.

d) Tujuan

Untuk mengetahui derajat keasaman air

e) Prosedur Kerja

I. Pra Analitik

a. Alat

1) PH meter

2) Pengukur suhu

3) Pengaduk magnetic

4) Flow chamber

5) Gelas piala

b. Bahan

1) Aquadest

2) Larutan buffer ph 4,004, 7,415, dan ph 9,183

3) Sampel air limbah

II. Analtik

Cara kerja

1) Disiapkan semua alat dan bahan yang akn digunakan

2) Dikeluarkan buffer pH masing-masing 20 ml ke dalam galas piala dan dibiarkan pada suhu ruang.

3) Dikalibrasi alat :

    a) Dibilas elektroda dengan larutan buffer pH 7,415 sebanyak 3 kali kemudiaan dikeringkan                   dengan kertas tissue, diukur pH larutan buffer dan diatur alat sehingga skala pH 7,415.

    b) Dengan cara yang sama dilakukan pada larutan buffer pH 4,004 dan 9,183.

4) Diukur pH sampel :

     a) Dibilas elektroda dengan aquadest sebanyak 3 kali dan dikeringkan dengan kertas tissue

     b) Direndam elaktroda ke dalam sampel ± 1 menit, kemudian dikeringkan dengan tissue.

     c) Diganti sampel dan direndam kembali dengan sampel yang sama sampai pH menunjukkan                  pembacaan yang tetap.

5) Dicatat pH sampel sesuai angka yang ditunjukkan pH meter.



Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SEDIAAN APUS DARAH TEPI

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SEDIAAN APUS DARAH TEPI Judul                 : Evaluasi Sediaan Apus Darah Tepi Tujuan : Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami teknik serta cara melakukan evaluasi darah tepi. 2.     Tujuan Khusus ·          Untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta mencari adanya parasit.. ·          Untuk menilai terjadinya anemia berdasarkan morfologi sel eritrosit Prinsip : Pemeriksaan gambaran darah tepi dapat dilakukan di counting areal dengan pembesaran objektif 100 x dengan minyak emersi selanjutnya dilihat masing-masing morfologi selnya. Metode Metode yang digunakan yaitu pemeriksaan dengan sediaan kering secara mikroskopik dengan pewarnaan giemsa 1 : 9. Dasar Teori         Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup yang merupakan bagian terpenting dalam system transport. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu ada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai:

Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test

Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test Cara pemeriksaan test Kehamilan dengan Plano test a. Pengertian : Bahan yang mengandung anti HCG untuk mendeteksi kadar HCG dalam urine b. Metode : Strip c. Tujuan : Untuk mengetahui apakah seseorang positif hamil atau tidak. d. Prinsip : Strip tes kehamilan dimasukkan dalam urine lalu dilihat hasilnya, apabila pada strip urine                    muncul 1 garis berati negative dan apabila muncul 2 garis maka positif. 1. Pra analitik      a. Persiapan pasien : Tidak ada persiapan khusus      b. Persiapan sampel : Urine       c. Alat dan Bahan :           Alat :           a. Strip tes kehamilan one mid           b. Botol          Bahan :           a. urine 2. Analitik     Cara kerja :      a. Urine yang diperiksa ditampung dalam botol      b. Dimasukkan strip tes kehamilan One Mid dalam urine tersebut      c.

Prosedur tetap Pemeriksaan BTA Metode Ziehl-nelson

Posedur Tetap Pemeriksaan BTA Metode Ziehl-nelson Nama pemeriksaan : Pemeriksaan BTA Metode                      : Ziehl-nelson Tujuan                     : Menentukan ada tidaknya kuman BTA dalam Sputum Prinsip Kerja           : Basil tuberkulosis akan luntur oleh asam sehingga tetap merah dari carbol                                             fuchsin Uraian Umum         :        a). Registrasi :            Pencatatan data penderita, pemberian nomor spesiemen       b) Persiapan Pasien :          Penjelasan tentang apa yang akan dilakukan oleh petugas laboratorium pada penderita        c) Persiapan alat dan bahan :          Menggunakan alat dan reagensia yang telah dikalibrasi        d) Tindakan :          Tindakan pengambilan spesiemen sesuai dengan kebutuhan pemer